WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Suasana Vihara Ekayana Buddhist Centre, Duri Kepa, Jakarta Barat,
Pasca ledakan bom pada Minggu malam, Senin (5/8/2013). Terjadi ledakan bom
berdaya ledak kecil dan sebuah bom yang tidak meledak di dalam vihara yang
melukai tiga orang. Warta Kota/angga bhagya nugraha |
Senin, 5 Agustus 2013 19:46 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia, Made Bawayasa menyatakan, ledakan bom di Vihara Ekayana adalah bukti pemerintah gagal memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas keagamaan
."Segala bentuk teror yang terjadi tidak bisa dimaafkan, apapun alasan
dasar dilakukannya teror tersebut," katanya, Senin (5/8/2013).Bawayasa, menuturkan pihaknya meminta agar pemerintah mengusut tuntas
peristiwa pemboman tersebut.
"Kami mengimbau agar polisi segera
mengusut tuntas, menangkap serta mengadili," ujarnya.Bawayasa mengatakan, tindakan pemboman di Vihara Ekayana
ada tujuan untuk memecah kesatuan umat beragama. Pihaknya pun berharap
agar umat Budha yang menjadi korban tidak terprovokasi dengan peristiwa
tersebut.
"Umat Budha jangan terprovokasi, Indonesia negara kesatuan yang diisi
etnis dan suku budaya yang kerukunannya tidak perlu diragukan,"
pungkasnya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar